Blog

Saat Yang Tepat Untuk Memperkenalkan Kelas Sensorik Pada Anak

Saat Yang Tepat Untuk Memperkenalkan Kelas Sensorik Pada Anak

Memperkenalkan warna, bunyi dan tekstur pada bayi sejak lahir mungkin terdengar seperti aktivitas yang berlebihan. Tetapi sesungguhnya, setiap pembelajaran sensori mulai sejak usia baru lahir punya efek yang sangat signifikan terhadap struktur dan perkembangan otak mereka. 


Selama 3 bulan usia pertama bayi di dunia, hingga 2 juta koneksi saraf tercipta di otak mereka setiap detiknya. Ini sebabnya mengapa stimulasi sensori sejak lahir sudah sangat penting dilakukan. 


Penemuan ini bukan tanpa dasar. Adalah Dr Lin Day, seorang spesialis anak yang memprakarsai Baby Sensory atau kelas sensori bayi sejak tahun 2006. Dalam kurun waktu 3 tahun saja, sudah terhitung lebih dari 100 lokasi di UK yang memiliki kelas sensori. Dengan program- program khusus, setiap pembelajaran ini fokus pada stimulasi, edukasi dan retensi memori sejak usia 1 tahun pertama anak. 


Pentingnya Eksplorasi Sensory Untuk Perkembangan Anak


Sejak lahir hingga masa kanak- kanak, seorang anak menggunakan indera mereka dalam mencoba mengerti dunia di sekeliling mereka. Hal ini dilukan dengan cara menyentuh, merasa, mencium, melihat, mendengar dan bergerak. 


Anak- anak dan bahkan orang dewasa akan punya pengalaman belajar terbaik ketika informasi diterima dengan maksimal oleh indera mereka. Ini sebabnya mengapa aroma tertentu bisa memicu memori atau lirik lagu bisa membawa nostalgia tertentu. Pemicu pada bagian otak inilah yang menjadikan seseorang menjadi peka dan paham terhadap kondisi sekelilingnya. 


Dengan menyediakan kesempatan bagi anak untuk belajar mengasah indera mereka, maka perkembangan otak pun menjadi lebih optimal. Permainan sensory menjadi penting karena bisa membantu membentuk koneksi jaringan dalam otak. Hasilnya, anak akan menjadi lebih tanggap dan responsif terhadap sebuah masalah atau tantangan. Selain itu, anak juga akan semakin terlatih secara kognitif, lingual, motorik, interaksi sosial dan juga problem solving.


Bermain Sensory Untuk Bayi


Untuk memulai melatih bayi melalui permainan sensory, prioritaskan pada 7 aspek berikut:

  • Indera peraba

  • Indera perasa

  • Indera penciuman

  • Indra penglihatan

  • Indera pendengaran

  • Pergerakan

  • Keseimbangan


Orang tua boleh mencoba memberikan pilihan permainan sambil mendorong pembelajaran saat bermain, sehingga anak bisa memahami hubungan antara proses dan informasi sensory. 


Contoh, anak yang sulit berkonsentrasi karena gangguan suara boleh mencoba eksplorasi suara seperti via alat- alat musik atau benda- benda di sekitar rumah. Semakin anak mengenali variasi suara, maka mereka juga bisa belajar fokus pada hal- hal penting dan meredam suara yang tidak penting. 


Contoh lain adalah anak yang sulit makan atau tidak mau menerima tekstur baru. Kegiatan sensory yang bisa dikenalkan adalah ragam tekstur makanan, mulai dari sayuran, pasta, dan jenis lainnya. Semakin anak paham akan tekstur, maka perlahan tapi pasti keengganan mereka terhadap tekstur makanan tertentu bisa berkurang dan mulai lebih membuka diri. 


Bahkan, manfaat permainan atau kegiatan sensory juga bisa berdampak pada kondisi emosi anak, misalnya menenangkan anak yang rewel serta mempertajam fokus dan daya ingatan. Jadi, tidak ada kata terlalu dini untuk mengenalkan kegiatan atau permainan sensory untuk anak moms. Yuk mulai hari ini dengan Gigel!

Copyright © 2025 . All rights reserved by GIGEL.ID