Saat berbelanja di toko atau supermarket, pasti Ibu sudah sering melihat banyaknya variasi susu cair yang tersedia. Dua jenis susu cair di pasaran yang cukup populer adalah susu pasteurisasi dan susu UHT. Lalu apa saja perbedaan antara kedua susu tersebut? Mari disimak penjelasan antara susu UHT vs Susu Pasteurisasi :
Karakteristik Susu Cair |
Susu UHT |
Suhu Pasteurisasi |
Proses Pengolahan |
Pemanasan pada suhu 137-140oC selama 2 detik . |
Pemanasan pada suhu 72-15oC selama 15-20 detik. |
Efek Terhadap Mikroba |
Bebas dari mikroba Patogen, pembusuk susu dan spora. |
Bebas dari mikroba Patogen tetapi tidak membunuh mikroba pembusuk susu dan spora. |
Efek Terhadap Gizi |
Kerusakan terhadap gizi relatif minimal |
Kerusakan terhadap gizi relatif minimal |
Efek Terhadap Mutu |
Steril dan perubahan warna, citarasa dan khas susu sangat kecil. |
Non steril. Perubahan terhadap warna, cita rasa dan khas susu minimal ( mampu mempertahankan citarasa dan khas susu segar). |
Cara Penyimpanan |
Dapat disimpan pada suhu ruang dalam kondisi segel atau belum dibuka. Bisa bertahan hingga beberapa hari, namun tetap dianjurkan untuk digunakan dalam waktu sesingkat- singkatnya jika dibantu penyimpanan lemari es. |
Wajib disimpan di suhu dingin atau lemari es, baik sebelum maupun sesudah pemakaian. Wajib dihabiskan dalam waktu beberapa jam atau maksimal 3 hari dalam lemari es. |
Lama Pemakaian |
10-18 bulan |
5-14 hari |
Pada dasarnya kedua susu cair dengan pengolahan yang berbeda ini tetap relatif aman dan sehat untuk diminum oleh anak- anak.
Dari segi harga, susu UHT dinilai lebih unggul karena relatif lebih terjangkau dan juga aman untuk dikonsumsi karena bebas dari berbagai jenis mikroba. Dari segi cita rasa, warna dan penampakan juga masih mirip dengan susu sapi segar. Selain itu, susu UHT juga sangat praktis dan tidak membutuhkan kulkas untuk menyimpan ( saat belum dibuka).
Susu Pasteurisasi juga adalah pilihan susu cair yang sama dari segi gizi. Namun dari aspek harga, memang susu Pasteurisasi tergolong lebih mahal dan lebih rumit dari segi penyimpanan dan pemakaian karena tidak bisa bertahan lama. Namun, kandungan gizinya tetap sangat bermanfaat bagi pemeliharaan kesehatan tubuh anak secara optimal.