Blog

Kontroversi seputar sunat pada perempuan. Perlu atau tidak?

Kontroversi seputar sunat pada perempuan. Perlu atau tidak?

Salah satu hal yang masih kontroversial di kalangan ibu baru adalah sunat untuk bayi perempuan. Tradisi sunat yang sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia nyatanya menjadi isu yang membingungkan bagi para orang tua. Sunat sendiri biasanya diperuntukkan khusus hanya untuk anak laki-laki menjadi diperuntukkan juga untuk perempuan. Bagi para laki-laki, sunat merupakan tindakan menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Ketika hal tersebut diaplikasikan ke perempuan, Apakah akan memberikan manfaat yang sama pada kesehatan anak?

Moms, faktanya, menurut World Health Organization, sunat bagi perempuan tidaklah memberikan manfaat apapun bagi tubuh, beda ketika itu dilakukan untuk laki-laki. Adapun, berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan terbaru Nomor 6 Tahun 2014, sunat perempuan tidak dianggap sebagai tindakan kedokteran karena pelaksanaannya tidak berasal dari indikasi medis. Selain itu, merujuk pada peraturan tersebut, belum ada kejelasan medis yang terbukti atas praktek-praktek sunat anak perempuan.

Sunat pada perempuan hanyalah menggores kulit yang menutupi bagian depan klitoris dengan menggunakan jarum steril tanpa melukainya. Hal tersebut dapat berdampak pada kerusakan kelamin atau menimbulkan kesensitifan yang berlebih pada kelamin perempuan. Adapun, kemungkinan penyakit lain yang muncul ketika sterilitas tindakan kurang baik pun bisa menimbulkan resiko infeksi, perdarahan, nyeri, dan bekas luka.


Nah moms, bagaimana kira kira tanggapan Anda?

Copyright © 2024 . All rights reserved by GIGEL.ID