Blog

6 Tips Menyikapi Perbedaan Pola Asuh Kakek & Nenek

6 Tips Menyikapi Perbedaan Pola Asuh Kakek & Nenek

Senewen dibuat gaya parenting kakek nenek atau mertua? Sering harus menahan diri karena perbedaan dalam pola asuh yang ingin kalian terapkan buat si kecil? Seiring perkembangan si kecil atau tuntutan hidup, campur tangan kakek nenek adalah hal yang tidak terelakkan dalam membesarkan anak. Pada dasarnya, kehadiran kakek nenek merupakan hal yang sangat positif. Tapi apa jadinya kalau ada perbedaan pola asuh yang sulit kalian toleransi? Atasi dengan 6 tips berikut!


1. Niat Baik

Pertama dan yang terpenting, ingat kalau semua kakek nenek pasti menginginkan hal yang terbaik untuk cucu kecil mereka. Sangat mudah bagi orang tua untuk menjadi defensif ketika kakek nenek menawarkan advis, bantuan atau kata-kata yang sebenarnya bermaksud untuk kebaikan si kecil. 

Sudah menjadi insting alami bagi kakek nenek untuk turut menjaga anak kesayangan, walaupun terkadang kita menjadi risih dan tidak nyaman. Tetapi sebelum pikiran negatif melanda, tetap ingat bahwa mereka berniat baik dan semuanya adalah demi kebaikan anak. 


2. Cari Titik Temu

Penting supaya suami istri punya pandangan yang serupa dalam hal mengasuh anak. Tampil sebagai orang tua yang kompak akan membuat siapapun sulit untuk terlalu ikut campur, termasuk kakek nenek sekalipun. Terutama untuk ayah atau ibu mertua, dengan punya dukungan suami atau istri, kalian akan bisa mudah melanjutkan gaya asuh tersendiri tanpa harus menyinggung perasaan orang lain. 

Kendatipun demikian, orang tua harus berusaha untuk mencari titik tengah supaya kakek nenek merasa didengarkan. Mereka harus dilibatkan sebagai satu tim yang sama, walaupun tidak harus sedominan fungsi utama ayah ibu. Dengan demikian, teamwork antara orang tua dan kakek nenek akan semakin solid. 


3. Senyum & Senyum

Ketika kalian harus berbeda pendapat dengan kakek nenek, cara termudah adalah dengan menjawab secara halus dan sambil tersenyum. Contoh, jika nenek berkata “jangan dimarahin terus, kan tidak sengaja”. Moms bisa menjawab dengan sopan, “makasih mama sudah mengingatkan”.

Prinsipnya, hindari konflik sebisa mungkin, baik dengan bahasa tubuh seperti mengangguk, menahan diri, atau menjawab dengan senyuman. 


4. Tetap Tegas

Jika kakek nenek sudah melewati batas parenting yang kalian punya, tetap gunakan pendekatan yang hati-hati dalam mengingatkan mereka. Jangan langsung konfrontasi atau membantah gaya asuh mereka di depan anak. Sebaliknya, tegaskan pada anak apa yang harus dilakukan dengan cara mengulangi perintah.

Selanjutnya, ajak kakek nenek atau mertua untuk berdiskusi saat kondisi sudah santai, tanpa kehadiran anak. Jelaskan pada mereka kalau penting bagi mereka untuk mendukung pola asuh utama yang ingin ayah dan ibu terapkan di rumah. 


5. Manfaatkan Secara Positif

Kakek nenek kerap hanya ingin membantu, tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Mereka pun menjadi canggung dan serba salah. Padahal kakek nenek juga punya keterampilan dan pola asuh tersendiri yang bisa menjadi hal-hal positif di rumah tangga. Cari apa saja pola asuh yang bisa kalian terima dan ajak mereka untuk menerapkan bersama pada anak. 


6. Pintar Melihat Situasi

Sudah menjadi bagian dalam diri kakek nenek untuk memanjakan anak, ini adalah hal yang lumrah bukan? Jika ada beberapa kondisi dimana anak dimanja tetapi tidak berakibat fatal, orang tua disarankan untuk tidak terlalu ketat atau kaku terhadap peraturan. Intinya, pintar-pintarlah melihat situasi dan kondisi. Misalnya, jika kakek nenek membiarkan anak tidur lebih larut karena weekend, maka hal-hal seperti ini tidaklah harus menjadi awal cekcok atau argumen berkepanjangan. 

Cari keseimbangan antara hal-hal yang bisa ditoleransi dan apa yang mutlak tidak bisa ditawar. Dengan demikian, hubungan antara ayah ibu dan kakek nenek semakin sehat. Anak pun akan tumbuh menjadi pribadi yang semakin bahagia.

Copyright © 2025 . All rights reserved by GIGEL.ID