Riset dan penelitian di dunia asuh anak selama berpuluh- puluh tahun telah memberikan satu kesimpulan yang tidak terbantahkan bahwa semakin si Ayah berperan aktif dalam membesarkan si kecil, semakin besar kemungkinan dirinya akan tumbuh menjadi sukses dan bahagia.
Peran Ayah dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan sosial, nilai pelajaran di sekolah, dan berbagai pencapaian di masa dewasa putra- putri Anda. Ingin tahu lebih jauh? Simak 6 alasan ilmiah mengapa Bunda harus segera melibatkan Ayah dalam membesarkan anak- anak di keluarga :
Efek Ayah sudah sangat signifikan dimulai sejak masa kelahiran. Hasil studi dari The Father Involvement Research Alliance menunjukkan bahwa bayi dengan Ayah yang terlibat langsung sejak lahir memiliki potensi lebih besar untuk tumbuh menjadi pribadi yang stabil, percaya diri, dan antusias dalam ekplorasi diri dan ruang. Mereka juga akan menjadi lebih riang dan gemar bersosialisasi
Sedangkan pada anak usia 3 tahun, anak- anak dengan Ayah aktif juga memiliki IQ yang lebih tinggi. Hal ini berkaitan dengan kondisi emosional mereka yang lebih terbuka pada pendekatan baru seperti sekolah di usia dini, dibandingkan dengan anak- anak yang lebih sering mendekam di rumah bersama Ibu.
Studi oleh US Department of Education juga menunjukkan bahwa anak- anak dengan ayah aktif memiliki 43% peluang untuk meraih nilai baik di sekolah dan 33% tidak harus mengulang kelas atau ketinggalan dalam pelajaran.
Studi oleh Brigham Young University menunjukkan bahwa kegiatan sehari- hari bersama anak seperti makan bersama, menonton televisi, dan bermain bersama- sama, adalah contoh aktivitas rutin yang harus dijalani bersama si Ayah.
Dibandingkan dengan kegiatan liburan tahunan, Ayah lebih dianjurkan untuk terjun secara langsung di dalam kehidupan anak- anak dalam skala kecil, namun penting dan berarti.
Menurut ahli psikologis klinis di Tacoma, Washington yang bernama Brett Copeland, “Ayah dan Ibu memiliki peran yang unik dan saling melengkapi di dalam sebuah keluarga.”
Fungsi Ayah lebih condong pada motivasi terhadap kompetisi, kemandirian, dan pencapaian. Sedangkan seorang Ibu lebih memberikan rasa nyaman dan keadilan.
Pendekatan yang berbeda ini akan memberikan pengalaman yang unik untuk setiap anak secara menyeluruh, termasuk dalam bermain, menghadapi resiko, proteksi dan displin.
Bermain Bersama Ayah
Dari 390 keluarga yang dipelajari oleh Psikolog Ross Parke menunjukkan bahwa aktivitas bermain bersama ayah lebih condong pada kegiatan fisik yang membangkitkan kesenangan dan spontanitas. Sedangkan bermain bersama Ibu lebih cenderung normal dan tenang.
Interaksi berbeda saat bermain bersama Ayah akan memberikan kesempatan bagi Anak untuk mengungkapkan perasaan, emosi, dan kemampuan fisik secara agresif. Hal ini pada akhirnya akan berefek positif dalam pembelajaran diri si kecil.
Menghadapi resiko
Dibandingkan dengan Ibu yang lebih protektif, Ayah lebih sering memotivasi si kecil untuk berani mengambil tantangan dan segala resiko yang ada. Hal ini diungkapkan oleh Psikolog Daniel Paquette dari hasil risetnya pada setiap Ayah yang lebih bisa mendorong anak untuk belajar olahraga seperti berenang hingga berkomunikasi pada orang yang baru dikenal.
Proteksi
Tidak diragukan lagi bahwa Ayah memang figur yang kokoh dan kuat dibandingkan dengan ibu, Psikolog Rob Palkovitz mengungkapkan dalam The Atlantic bahwa peran ayah sangat erat kaitannya dengan anak remaja perempuan yang hamil dini.
Peran ayah yang aktif akan mengurangi resiko anak remaja perempuan untuk berinteraksi terlalu bebas dengan lingkungannya.
Disiplin
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa Ibu adalah sosok yang penuh kedisplinan, namun di buku Partnership Parenting oleh Drs. Kyle Pruett dan istrinya, Marsha Kline Pruett tercantum bahwa “ Ayah cenderung lebih tegas dalam masalah disiplin dibanding Ibu yang pemaaf. Namun demikian, kombinasi cara disiplin ini tergolong efektif dalam caranya masing- masing”.
Nah, setelah mengetahui secara ilmiah mengapa si Ayah harus lebih terlibat secara langsung dalam mengasuh si anak, Bunda harus lebih giat mendorong pasangan untuk terus berperan aktif untuk menjadi sosok penting yang menentukan masa depan anak tercinta. Yuk ajak si ayah untuk lebih aktif lagi dalam membesarkan si kecil!