Blog

3 Tips Melatih Anak Kontrol Emosi Sesuai Usia

3 Tips Melatih Anak Kontrol Emosi Sesuai Usia

Setiap orang dilahirkan dengan emosi, namun tidak semua emosi tersebut langsung ditandai oleh otak manusia. Sama halnya dengan anak-anak yang terlahir dengan kemampuan emosional seperti menangis, frustasi, lapar dan sakit. Mereka hanya akan mulai belajar mengerti tentang emosi seiring pertumbuhan usianya. 

Ada 8 jenis emosi utama, yaitu: kemarahan, kesedihan, ketakutan, kegembiraan, minat, kejutan, rasa jijik, dan malu. Dari 8 jenis emosi utama ini nantinya akan ada variasi-variasi lainnya yang lebih kurang adalah sama dengan kategori emosi utama, misalnya kekerasan yang berawal dari kemarahan atau kecemasan yang berkaitan dengan ketakutan. 

Pemahaman emosi sendiri datang dari dua cara: secara naluri dan secara pembelajaran. Misalnya, anak yang dihukum karena nakal bisa saja merasa cemas di saat dia kembali nakal. Anak yang dicemooh akan merasa malu dan menjadi ketakutan. Ini artinya, cara reaksi atas emosi anak akan punya efek yang penting terhadap intelegensi emosional mereka. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tahu cara merespon dan juga mengajarkan kontrol emosi seiring usianya. Beberapa tips yang bisa dilakukan sesuai perkembangan usia anak antara lain:

1. Gunakan pendekatan sesuai usia

Bayi 

Untuk usia 6 bulan pertama hidupnya, anak-anak mampu mengendalikan emosi negatif dengan cara menenangkan diri sendiri, misalnya mengulum ibu jari. Orang tua bisa membantu dengan cara pengenalan musik misalnya lagu yang tenang atau nyanyian ibu. 

Balita

Saat menginjak usia 1 tahun, anak sudah mulai paham bahwa orang tua bisa membantu kontrol emosi dalam diri mereka. Mereka juga tahu emosi tergantung pada situasi. Di usia ini, balita paling sulit mengontrol emosi ketakutan, sedangkan pada usia 2, mereka sudah mulai punya strategi adaptasi dengan emosi yang sulit, misalnya menjauhi sumber masalah. 

Orang tua bisa membantu kontrol emosi balita dengan cara seleksi, modifikasi dan distraksi. Ini semuanya adalah cara untuk menjauhkan anak dari situasi yang bisa memicu emosinya. Seiring perkembangan usianya, mereka nantinya akan semakin tanggap untuk mengontrol emosi.

Anak-anak

Di usia ini, anak-anak akan mulai belajar variasi emosi selain kategori emosi pertama. Cara-cara mereka mengatasinya juga berbeda-beda, tetapi yang penting, mereka harus punya cara identifikasi emosi supaya mencari solusi yang positif. Tugas orangtua dalam fase ini adalah membantu ekspresi diri sehingga mereka tahu apa yang normal dan cara-cara mengelola emosi dengan baik. 

2. Bekali kemampuan verbal

Melanjuti pendekatan untuk usia anak-anak, orang tua disarankan untuk terus berkomunikasi rutin dengan anak mengenai emosi yang dialami. Ajarkan juga cara-cara untuk mengungkapkan frustasi secara verbal (bukan fisik) dan strategi kontrol emosi yang tepat. Ada juga orang tua yang mendorong anak untuk menulis sambil terus memberikan bimbingan padanya. 

3. Mengenali emosi orang lain

Selain tahu mengendalikan emosi diri, penting bagi orang tua untuk mengajarkan bahwa emosi adalah komunikasi dua arah. Anak perlu tahu mengenali emosi orang lain, barulah dia bisa memilih emosi dan interaksi yang sesuai. 

Dalam melatih kontrol emosi anak, practice makes perfect moms! Jadi, tetap berikan contoh yang baik dan terus latih si kecil supaya menjadi pribadi dengan emosi yang tenang, sehat dan rasional.

Copyright © 2025 . All rights reserved by GIGEL.ID