Perkembangan zaman yang berbeda- beda berarti tantangan parenting yang bervariasi pula. Untuk orang tua zaman now, tantangan zaman digital juga menyisakan banyak hal- hal yang butuh disikapi dengan ekstra hati- hati. Apa saja tantangan zaman digital untuk orang tua? Lalu apa solusinya yang harus diberikan dengan cermat? Yuk, simak 10 tantangan zaman digital untuk gaya parenting terbaik orang tua :
1. Usia Digital
Kapan saat terbaik untuk memberikan gadget kepada anak? Mungkin ini adalah tantangan zaman digital terbesar yaitu sulitnya mengatakan “tidak” kepada anak jika sudah menyangkut kemudahan teknologi. Di satu sisi, bunda tidak ingin si kecil ketinggalan tetapi di sisi lain, banyak sekali yang harus dipertimbangkan sebelum memberikan gadget khusus buat anak.
Banyak ahli yang mengatakan kalau usia 12 tahun adalah umur yang paling tepat untuk memberikan gadget khusus kepada anak. Sedangkan durasi penggunaan gadget untuk anak di bawah usia tersebut adalah sebanyak 2 jam setiap harinya, secara terpisah.
2. Paparan Digital
Jika bunda memang tidak memberikan gadget khusus, si kecil tetap akan mendapatkan exposure digital baik dari meminjamkan gadget orang tua ataupun dari sumber- sumber lainnya. Solusi dari tantangan zaman digital ini adalah dengan benar- benar mengkontrol paparan dari sumber- sumber digital ini. Jika si kecil sering mengintip gadget orang tua, teman ataupun saudara - pastikan kalau konten yang diputar memang tidak memberikan efek negatif untuk dirinya.
3. Interaksi Sosial
Teknologi selalu punya peran penting terhadap interaksi sosial antar individu, termasuk pada anak- anak pula. Ingat kalau hubungan dasar yang paling penting untuk si kecil adalah dari keluarga. Jadi tantangan zaman digital ini bisa bunda atasi dengan tetap memprioritaskan hubungan dan interaksi sosial dengan si kecil. Cari juga teman- teman sebaya dari keluarga yang memiliki nilai serupa, yaitu menyukai interaksi sosial daripada terus- terusan bermain gadget.
4. Keahlian Motorik
Berkutat dengan gadget atau komputer berarti sebagian waktu akan dihabiskan dengan duduk dan jarang bergerak. Walaupun koordinasi mata dan tangan tetap bisa dilatih selama menggunakan gadget, gaya hidup yang terlalu non-aktif akan buruk akibatnya terhadap kesehatan si kecil. Kembali lagi, bunda harus ingat kalau anak berusia balita hanya boleh menghabiskan waktu 2 jam sehari untuk screentime. Jadi isi kegiatan lainnya dengan aktivitas yang bisa memicu kreativitas dan juga pengembangan motorik.
5. Stimulasi Berlebihan
Efek sensorik dari gadget seperti warna- warni yang kontras, suara yang keras, kerlap-kerlip lampu dan banyak lagi- semuanya adalah stimulasi eksternal yang perlu diperhatikan kuantitasnya. Bunda disarankan untuk lebih banyak beralih ke media edukasi tradisional seperti membaca buku, mewarnai, menggambar dan aktivitas lainnya yang tidak begitu banyak stimulus berlebihan.
6. Penurunan Fokus
Bukan tidak mungkin si anak bisa saja merasa kecanduan terhadap gadget sehingga mengakibatkan penurunan mood, fokus dan energi. Stimulasi yang menyenangkan akan sangat kontras jika dibandingkan dengan realita hidup seperti bersekolah, mengejarkan PR atau tugas rumah. Jadi, orang tua harus pintar membatasi screentime dan imbangi dengan unsur fun dalam keseharian si kecil yang tidak melibatkan gadget.
7. Kecemburuan Sosial
Jika si kecil mulai meminta gadget khusus seperti halnya teman- temannya, ini merupakan tantangan zaman digital yang harus disikapi dengan hati- hati oleh orang tua. Usahakan tidak memarahi anak dan tetap berikan pengertian bahwa setiap keluarga memiliki kebijakan gadget yang berbeda- beda. Ada saatnya dirinya akan bisa mendapatkan haknya jika memang usia, kewajiban dan tanggung jawabnya telah terpenuhi dengan baik.
8. Akses Digital
Lalu bagaimana dengan akses digital untuk anak? Internet adalah dunia tanpa batas dan pastinya setiap orang tua tidak ingin si anak sampai mengakses hal- hal negatif dan konten yang tidak sesuai dengan usianya. Tantangan zaman digital ini juga merupakan PR bagi orang tua untuk benar- benar mengontrol, membatasi dan mendidik anak untuk tidak sembarangan melakukan akses digital.
9. Cyberbullying
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan untuk mengintimidasi, mengancam hingga melukai pihak lain. Di dunia maya, cyberbullying juga adalah tantangan zaman digital yang akan sangat mempengaruhi kehidupan anak. Bukan saja anak bisa menjadi korban, tetapi juga pelaku cyberbulling di dunia maya. Berikan pemahaman dan edukasi kepada anak tentang pentingnya merespon secara tepat dan juga tidak berpartisipasi dengan seluruh kegiatan tersebut.
10. Predator Online
Selalu ajarkan anak tata cara menggunakan koneksi internet yang baik dan aman. Anak- anak tidak boleh berbag informasi pribadi seperti nama, alamat dan kegiatan kepada orang lain yang tidak dikenal. Ajarkan juga kepada mereka cara melaporkan individu yang mencurigakan setiap saat.
Komunikasi sebagai keluarga adalah kunci yang penting dalam mengatasi tantangan zaman digital untuk seluruh lini parenting bunda. Sebagai orang tua, usahakan untuk selalu selangkah lebih depan dari anak dengan memikirkan segala resiko dan cara proteksi untuk mengawasi, melindungi dan menjaga keamanan anak setiap saat.