Kegiatan yang padat terkadang membuat para ibu kewalahan untuk menjaga kebutuhan asi si buah hati. Tak jarang, asi perah (ASIP) pun dijadikan alternatif terbaik bagi para ibu untuk tetap menjaga kebutuhan asi tanpa perlu menggantinya dengan susu formula. Penggunaan ASIP yang mulai marak di kalangan ibu-ibu nyatanya masih menjadi perdebatan karena kualitas gizi asi yang dirasa akan berkurang jika sudah dipindahkan ke dalam botol.
Faktanya, asi segar dan asi perah mengandung nilai gizi yang sama loh. Namun perlu diperhatikan lagi ya moms, karena asi perah memerlukan sedikit penanganan khusus dalam penyimpanannya sehingga gizi asi tetap terjaga. Proses penyimpanan yang tidak tepat tak jarang menyebabkan penurunan kualitas pada asi. Maka dari itu moms, yuk perhatikan tanda-tanda apa saja yang menunjukkan ASIP sudah basi :
Tidak tercampur
Mengeluarkan bau tengik dan asam
Memiliki rasa asam
Sedikit tips untuk para moms, bagaimana cara yang tepat menyimpan ASIP. Hal pertama yang perlu diperhatikan, simpan ASIP di wadah penyimpanan seperti botol atau wadah plastik yang terbebas dari bisphenol-A. Sebisa mungkin sediakan wadah yang khusus untuk penyimpanan asi. Suhu penyimpanan pun sangat berpengaruh terhadap kualitas asi. Rata-rata, ASIP dapat bertahan hingga beberapa bulan apabila disimpan di dalam freezer. Jika didalam suhu ruangan, ASIP hanya dapat bertahan selama 3-4 jam saja. Selalu berikan tanggal kapan asi di perah sehingga Anda dapat sepenuhnya mengkontrol jadwal terbaik untuk memberikan si buah hati asi tersebut.